Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, peran teknologi dalam pengembangan masyarakat menjadi semakin krusial. Namun, tidak semua teknologi canggih dapat diterapkan secara efektif disemua konteks masyarakat, terutama dinegara berkembang seperti Indonesia. Hal ini menimbulkan kebutuhan akan teknologi yang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, yang dikenal sebagai teknologi tepat guna.
Teknologi tepat guna muncul sebagai solusi untuk menjembatani kesenjangan antara kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat lokal. Konsep ini pertama kali diartikulasikan oleh ekonom Dr. Ernst Friedrich Fritz Schumacher dalam karyanya “ Small is Beatifull” yang menekankan pentingnya teknologi yang sesuai dengan skala dan kebutuhan masyarakat lokal.
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Karakteristik, Teknologi Tepat Guna
1. Pengertian Teknologi Tepat Guna
Secara harfiah teknologi berasal dari bahasa latin yaitu “texere” yang berarti menyusun dan membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Teknologi adalah pengetahuan yang digunakan untuk membuat barang, menyediakan jasa serta meningkatkan cara dalam menangani sumber daya yang penting dan terbatas. Pengertian lain tentang teknologi adalah upaya manusia untuk membuat kehidupan lebih sejahtera, lebih baik, lebih enak, dan lebih mudah. Teknologi dikembangkan untuk membuat hidup lebih baik, efisien, dan mudah.
2. Karakteristik Teknologi Tepat Guna
Teknologi tepat guna memiliki karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai teknologi tepat guna, yaitu:
a. Apabila teknologi tepat guna sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
b. Jika teknologi tepat guna sudah tepat, gunakan sumber daya sebanyak mungkin disatu tempat.
c. Apabila teknologi tepat guna bisa membantu menyelesaikan permasalahan
atau persoalan yang terjadi disuatu masyarakat.
B. Evaluasi Keberhasilan Teknologi Tepat Guna dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah yang masuk dalam RPJMN 2015-2019,
hal ini terlihat dari program kerja Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok marginal yaitu:
1. Pengembangan keterampilan dan pendidikan kewirausahaan.
2. Mengembangkan peran aktif masyarakat lokal dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
3. Pemberdayaan masyarakat pedesaan atau masyarakat adat dalam pengelolaan dan pemanfaatan tanah dan sumber daya alam, termasuk pengelolaan wilayah pesisir dan laut secara berkelanjutan.
4. Memperkuat partisipasi kelompok dan organisasi desa, termasuk perempuan dan pemuda, dalam pembangunan desa.
5. Meningkatkan sumber daya manusia yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna.
Ada beberapa contoh evaluasi keberhasilan teknologi tepat guna dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu:
a. Teknologi tepat guna pada mesin perajang aneka keripik
Perajangan bahan baku keripik menggunakan teknologi tepat guna memberikan dampak kuantitas dan kualitas produk yang cukup signifikan. Penggunaan mesin perajang singkong otomatis merupakan mesin yang di desain untuk memotong singkong dengan memanfaatkan motor listrik secara otomatis. Perancangan ini juga mengacu pada teori elektroniknika dasar. Kualitas produk yang dihasilkan dari alat pemotong ini memiliki ketebalan yang dapat diatur.
Selain itu, karena ini menngunakan mesin, hasilnya juga lebih merata dalam hal ketebalan.
Berbeda halnya dengan perajangan manual. Kuantitas produk yang dihasilkan juga semakin banyak. Jika sebelumnya mitra hanya dapat merajang 30 kg bahan baku selama 2-3 jam, sekarang mitra hanya membutuhkan waktu 20-30 menit untuk 30 kg, jadi mitra dapat meningkatkan efisiensi perajangan produk sampai dengan 80%.
b. Teknologi Tepat Guna pada Alat Pakan Lele Otomatis
Sejumlah teknologi terkait pakan ikan otomatis teknologi tepat guna telah dikembangkan, antara lain pakan ikan berbasis berbasis mikrokontroler dan juga arduinouno dan memiliki pengontrol suhu sebagai pengontrol utama
dengan sensor. Fungsi utama alat pakan ini adalah memberikan jumlah pakan yang tepat pada waktu yang tepat dan alat yang digunakan untuk mengatur waktu yaitu timer.
Perhitungan yang cermat dapat digunakan untuk menghitung jumlah makanan yang diberikan per menit dan menentukan lamanya periode pemberian makan. Teknologi ini lebih baik dari beberapa referensi yang lain karena lebih sederhana, tidak memerlukan sistem produksi yang rumit, tidak memerlukan keahlian khusus dalam pengeporasiannya, dan biaya produksinya jauh lebih rendah.
c. Teknologi tepat guna pada UMKM bawang goreng
Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi dampak kegiatan pengabdian pada masyarakat yakni penerapan teknologi tepat guna pada UMKM bawang goreng. Peningkatan produktivitas UMKM mitra setelah menerapkan mesin produksi teknologi tepat guna dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu:
1. Peningkatan Kapasitas Produksi: Dengan mesin pemotong, dan pengering bawang, proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga jumlah produk yang dihasilkan dalam waktu yang sama meningkat secara signifikan.
2. Efisiensi Waktu dan Tenaga Kerja: Mesin-mesin produksi mengurangi waktu yang diperlukan untuk proses manual seperti: pengupasan dan pemotongan, serta mengurangi kelelahan tenaga kerja, memungkinkan pekerja untuk fokus pada tugas-tugas lain yang meningkatkan produktivitas keseluruhan.
3. Keamanan dan Higeinitas: Mesin produksi membantu menjaga lingkungan kerja yang lebih bersih dan higeinis. Selain itu, dengan otomatisasi, risiko kecelakaan kerja berkurang, meningkatkan keselamatan kerja bagi karyawan.
4. Peningkatan Keuntungan: Dengan peningkatan efisiensi dan kapasitas produksi serta pengurangan biaya. UMKM mitra dapat menikmati peningkatan margin keuntungan. Produk yang lebih baik juga dapat dijual dengan harga lebih tinggi.
KESIMPULAN
Teknologi tepat guna merupakan pendekatan penting dalam pengembangan masyarakat, terutama dinegara berkembang seperti Indonesia. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh oleh Dr. Ernst Friedrich Fritz Shumacher dalam karyanya “Small is Beautifull” yang menekankan pentingnya teknologi yang sesuai dengan skala dan kebutuhan masyarakat lokal. Teknologi tepat guna memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Pendekatan ini memungkinkan masyarakat lokal untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup mereka dengan cara yang sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya setempat. Keberhasilan penerapan teknologi tepat guna bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat dalam mengidentifikasi kebutuhan, merancang solusi, dan mengimplementasikan teknologi yang tepat.
Tags
PMI