Posisi Dakwah dalam Perubahan Sosial

Latar Belakang
    Dakwah merupakan upaya strategis untuk mengajak manusia menuju kebaikan dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Dalam konteks perubahan sosial, dakwah tidak sekadar menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga berperan aktif mentransformasi kondisi sosial yang ada. Masyarakat selalu mengalami dinamika perubahan yang kompleks, di mana nilai-nilai moral, perilaku, dan struktur sosial terus berkembang seiring dengan tantangan zaman. Dakwah memiliki posisi penting sebagai kekuatan pembaru yang mampu memberikan pencerahan dan solusi atas berbagai permasalahan sosial yang terjadi.
PEMBAHASAN
A. Perubahan Sosial dari Masa Ke Masa
     Perubahan sosial dari masa ke masa menggambarkan transisi yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan tidak terelakkan karena sifat masyarakat yang dinamis. Perubahan ini bisa bersifat besar atau kecil dan dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti teknologi, ekonomi, pendidikan, dan budaya.
     Menurut Soerjono Soekanto dalam pandangan umumnya perubahan sosial bisa terjadi melaui sebab, dan sebab tersebut meliputi dua kelompok besar, pertama perubahan yang murni di hasilkan oleh masyarakat itu sendiri dan perubahan yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar.
1. Perubahan yang berasal dari masyarakat (internal)
Meningkat atau menurunnya jumlah penduduk. Perubahan yang terjadi pada lingkup penduduk merupakan satu di antaranya penyebab adanya perubahan sosial, contoh bertambah atau berkurangnya penduduk atau masyarakat di lingkungan mengakibatkan perubahan struktural masyarakat.
      Hal ini bersangkutan mengenai lembaga yang hidup di lingkup masyarakat. Sedangkan lingkungan lain kosong karena akibat dari perpindahan penduduk yang terjadi. Seiring dengan perkembangan zaman terdapat penemuan-penemuan baru yang dihasilkan oleh perkembangan ilmu baik gagasan masyarakat atau mengenai tekhnologi, di akui, dikenal dan secara otomatis akan mengarahkan ke perubahan sosial.
2. Perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. 
a) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia.
     Soekanto mengatakan bahwa sumber apa yang terjadi di lingkungan terutama dalam perubahan sosial adalah semua yang menciptakan adalah masyarakat sendiri. Contoh melakukan kegiatan yang dilarang oleh pemerintah mulai menebang hutan secara liar dan berakibat musibah mulai tanah dikasi longsor, air mulai meluap mengakibatkan banjir dan lain sebagainya.
b) Peperangan
    Adanya permasalahan yang terjadi pada lingkungan masyarakat mengakibatkan peperangan dan akan menimbulkan dampak yang bersifat jelek, dan mengakibatkan kerugian tersendiri bagi masyarakat. 
c) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
Pengaruh kebudayaan akan lahir ketika adanya interaksi antara masyarakat dengan masyarakat yang lainya, dan hal ini mengahsilakn keduanya saling berpengaruh. Dan pengaruh kebudayaan juga bisa menyalu melalui peran media masa, dalam artian melakukan komunikasi mengunakan alat masyarakat dan dengan media.
B. Posisi Dakwah dalam Menyikapi Perubahan Sosial
     Dakwah di era globalisasi saat ini sangat diperlukan sebagai pedoman hidup manusia supaya tidak kehilangan keimanan. Istilah “menguasai dunia” bukanlah perkara baru dan aneh, karena dianya merupakan tujuan dari dakwah yang paling utama. Dakwah yang bertujuan menyeru atau mengajak dan mengarahkan seluruh umat manusia agar mendapat kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Makanya, tujuan dakwah adalah mengembalikan kondisi seluruh ummat manusia kepada fitrahnya. 
Dakwah yang diwajibkan pada setiap muslim memiliki arti penting guna menyampaikan segala perintah Islam terutama di era globalisasi sekarang ini.
      Tugas dakwah yang telah diamanahkan merupakan faktor yang mendasar untuk terjadinya suatu perubahan dilingkungan sosial. Semuanya itu tidak terlepas dari interaksi sosial yang memungkinkan terjadinya proses pertukaran dan serapan informasi terbaru, berbagai isu yang sedang berkembang dan melahirkan pikiran-pikiran baru serta menghadirkan motivasi bagi masyarakat, sehingga perubahan yang diharapkan terjadi dapat menjadi alat bantu bagi kemajuan kemaslahatan umat. Untuk itu, dengan kekayaan informasi sebagai pengetahuan yang dimiliki oleh penyelenggara dakwah akan membantu para da’i untuk menghayati, memahami, dan menyampaiakan pesan dakwah secara akurat.
C.  Model Dakwah Inovatif
1. Dakwah Multimedia
    Dakwah, pada dasarnya disampaikan tidak hanya dalam bentuk ceramah, khutbah yang bersifat formal dengan berdiri diatas mimbar, seperti yang sebagian besar masyarakat pahami. Melainkan, dakwah dapat berbentuk apapun bisa lisan, tulisan dan perbuatan, bisa langsung atau tidak langsung. Guna kelancaran kegiatan berdakwah, perlu adanya peran media di dalamnya. Media sendiri merupakan sarana yang dipergunakan oleh seseorang guna memudahkan penyampaian sebuah informasi.
      Adapun beberapa bentuk media dakwah tersebut antara lain: media cetak yang meliputi koran, buku, bulletin, dan majalah. Media elektronik yang meliputi telepon seluler, laptop dan komputer. Media audio yaitu media yang hanya memuat pesan auditif (suara) saja, seperti tape deck, radio. Media visual yaitu media yang hanya memuat suatu objek untuk dilihat, seperti gambar dan poster. Sedangkan media audio visual yaitu media yang memuat suatu objek yang dapat didengar dan dilihat, seperti televisi dan film dokumenter.
2. Pemberdayaan Masyarakat (Dakwah Bil-Hal)
     Dakwah bil-hal adalah meliputi semua persoalan yang berhubungan dengan kebutuhan pokok (basic needs) manusia, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan fisik material ekonomis, maka kegiatan dakwah bil-hal lebih menekankan pada pengembangan kehidupan dan penghidupan masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. 
     Bentuk-bentuk pengembangan kegiatan dakwah bil-hal melalui bentuk pengembangan kehidupan dan penghidupan manusia, antara lain yaitu:
a) Penyelenggaraan pendidikan pada masyarakat.
b) Kegiatan Koperasi.
c) Pengembangan kegiatan transmigrasi.
d) Penyelenggaraan usaha kesehatan masyarakat seperti mendirikan Rumah Sakit Poliklinik, BKIA, Balai Pengobatan, dan sebagainya.
e) Peningkatan gizi masyarakat.
f) Penyelenggaraan panti asuhan.
g) Penciptaan lapangan kerja.
h) Peningkatan penggunaan media cetak, media informasi dan komunikasi serta seni budaya.

KESIMPULAN
     Dakwah memiliki peran fundamental dalam mendorong perubahan sosial yang konstruktif. Melalui pendekatan yang komprehensif, dakwah tidak hanya menyentuh aspek spiritual, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan problematika sosial. Dakwah berperan sebagai media transformasi yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kebajikan. Dengan demikian, dakwah bukan sekadar kegiatan ceramah, melainkan gerakan sistematis untuk memberdayakan masyarakat menuju tatanan sosial yang lebih bermartabat, berkeadilan, dan beradab.

Lebih baru Lebih lama