Fasilitasi merupakan suatu kegiatan yang menjelaskan pemahaman, tindakan, keputusan yang dilakukan seseorang dengan atau bersama orang lain untuk mempermudah tugas. Fasilitasi berasal dari kata latin Fasilis yang artinya mempermudah. Pengertian lain fasilitasi adalah membebaskan kesulitan dan hambatan, membuatnya menjadi mudah, mengurangi pekerjaan, dan membantu bila diadaptasi dalam proses pemberdayaan, membantu dan menguatkan masyarakat agar dapat memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya sendiri sesuai potensi yang dimilikinya.
Pengertian ini tepat untuk menggambarkan pemahaman fasilitasi dalam program apapun. Nilai-nilai dasar yang harus terkandung dalam fasilitasi adalah mengedepankan partisipasi penuh, kesepahaman mutual, Solusi inklusi dan berbagi tanggung jawab. Sementara dikap dasar yang harus dimiliki seorang fasilitator adalah minat, empati, berpikir Positif dan kepercayaan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fasilitasi
Pengertian “fasilitasi” secara harfiah merujuk pada “Upaya dalam memberikan kemudahan” kepada siapa saja agar mampu mengerahkan kemampuan dan sumber daya dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Sedangkan menurut Kartika memaparkan “fasilitasi dapat diartikan sebagai “melayani” dan memperlancar aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu, orang yang mempermudah dapat disebut sebagai fasilitator”. Fasilitator Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian
motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugas yang berkaitan
dengan peran ini antara lain menjadi model, melakukan mediasi dan negosiasi, memberi dukungan, membangun konsensus bersama,serta melakukan pengorganisasian dan pemanfaatan sumber.
B. Pentingnya Peran Fasilitator untuk Mempelajari, Memahami dan Memutuskan Suatu Permasalahan
1. Permasalahan yang dihadapi begitu rumit sehingga butuh diskusi panjang dengan beragam sudut pandang. Melalui Diskusi Fasilitator berperan dalam kelancaran diskusi. Tugasnya memastikan semua pihak aktif dalam menyampaikan pendapat, semua pendapat dihargai, arah diskusi tidak melenceng dari persoalan, hasil diskusi mengerucut pada satu kesimpulan bersama.
b. Permasalahan tersebut melibatkan banyak pihak dengan latar belakang dan kepentingan berbeda-beda. Pada Kondisi ini Fasilitator menjadi jembatan agar kepentingan semua pihak dihargai dan dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bersama.
c. Pihak-pihak belum saling kenal, memiliki beragam kesibukan masingmasing dan saling terpisah jarak sehingga tidak mudah untuk saling bertemu. Dalam hal ini fasilitator berperan meyakinkan semua pihak agar mau bertemu, mengatur kesepakatan jadwal, menyediakan atau menyiapkan tempat dan perlengkapannya.
d. Permasalahan tersebut merupakan hal baru dan belum dipahami menyeluruh oleh para pihak. Konteks disini Fasilitator berperan sebagai pembawa pesan adanya persoalan baru. Fasilitator dapat menghadirkan pihak berkompeten atau memiliki kapasitas menyampaikan persoalan apabila persoalan tersebut diluar kemampuannya.
C. Teknik Dasar Fasilitator
Berikut teknik fasilitasi yang merupakan keterampilan dasar bagi seorang pelatih/fasilitator:
1. Seni Bertanya
Seni bertanya adalah keterampilan mengajukan pertanyaan untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang bermanfaat, konstruktif dari peserta pelatihan dan mutlak harus dikuasai oleh seorang fasilitator.
2. Membuat Parafrase
Menyampaikan kembali pernyataan orang lain dalam bahasa yang lebih sederhana dan komunikatif tanpa menghilangkan atau mengubah makna aslinya yang merupakan penghormatan terhadap orang yang berpendapat.
3. Menggali Lebih Dalam
Maksud peserta menggali lebih dalam dimaksudkan untuk mengkondisikan agar orangorang yang berdiskusi tetap berbicara, atau menghindarkan diskusi dari kemacetan. Hindari beberapa hal seperti peserta merasa diinterograsi, merasa kurang diperhatikan, Kehilangan netralitas, atau berputar-putar pada satu maksud saja.
4. Menjelaskan Pelajaran
Pemberian informasi untuk menunjukkan hubungan, misalnya antara sebab dan akibat, antara yang diketahui dengan yang belum diketahui. Tujuan
yang ingin dicapai adalah Membimbing peserta pelatihan memahami dengan jelas jawaban pertanyaan “mengapa” yang mereka ajukan ataupun yangg dikemukakan instruktur/pengajar, Menolong peserta pelatihan mendapatkan dan memahami
hukum, dalil dan prinsip umum secara obyektif, menolong peserta pelatihan berpikir melalui pemecahan masalah-masalah atau menjawab pertanyaan, mendapat masukan dari peserta pelatihan tentang tingkat pemahamannya atau
mengatasi kesalahan pengertian.
5. Mendorong Orang Bicara
Membuat pembelajar mampu berbicara merupakan hal penting bagi tercapainya partisipasi penuh para pembelajar dan wajib dikuasai fasilitator, memberikan ruang bagi setiap peserta untuk berpartisipasi tanpa paksa, membantu orang bergiliran berbicara ketika beberapa orang ingin berbicara bersamaan, memberikan ruang dan perhatian serta kesabaran kepada peserta yang tidak aktif, menggunakan sisa waktu untuk mengajak orang berbicara, memanfaatkan opini seseorang untuk kemudian ditanggapi oleh orang lain.
6. Kemampuan Mengamati Apa yang Terjadi
Merupakan kemampuan mengamati seseorang dan kelompok secara obyektif, membantu fasilitator mendapatkan gambaran tentang perasaan dan sikap
para peserta serta memantau dinamika, proses dan partisipasi kelompok. Mengelola bahasa tubuh gerakan dan posisi tubuh fasilitator juga dapat menjadi pesan yang bisa dilihat baik dari cara fasilitator berdiri, mengambil posisi, duduk, bergerak dan menggerakkan anggota badan, semua berpengaruh pada apa yang ingin dikatakan atau dilakukan dan mempengaruhi proses pembelajaran.
D. Pengertian Diskusi dan Tujuannya
Metode diskusi merupakan jalan yang banyak memberi kemungkinan pemecahan terbaik. Selain memberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan memecahkan permasalahan, dalam berdiskusi juga dilatih untuk bersikap lapang dada dalam menghadapi perbedaan pendapat. Dalam diskusi menghasilkan keterlibatan peserta karena
meminta untuk menafsirkan pelajaran. Sehingga dapat diartikan pengetahuan yang mereka
miliki bersumber darimana.
1. Tujuan Diskusi
Menurut J.S Khamdi tujuan dari diskusi adalah:
a. Menumbuh kembangkan tradisi intelektual
Menumbuh kembangkan tradisi intelektual hanya dapat ditempuh dengan membiasakanberpikir bersama. Hanya dengan berpikir bersama kita dapat melihat suatu realitas atausuatu masalah dari berbagai sudut pandang.
b. Mengambil keputusan dan kesimpulan
Keputusan adalah kegiatan akal yang mengakui atau mengingkari suatu realitas ataumasalah. Sedang keputusan merupakan satu-satunya pernyataan yang
benar atautidak benar. Di dalam diskusi, bersama-sama kita merumuskan keputusan, pengakuanatau pengingkaran akan realitas atau masalah.
c. Menyamakan apresiasi, persepsi, dan visi
Di dalam diskusi, "mengerti" dan "mau" menjadi tujuan utama, sehingga terciptakan kesamaan pemahaman, cara pandang, dan wawasan. Itu berarti
musyawarah untuk mufakat sungguh-sungguh menjadi kenyataan dalam setiap diskusi.
d. Menghidup suburkan kepedulian dan kepekaan
dengan diskusi kepedulian dan kepekaan, setiap pribadi dihidupsuburkan. Hal ini terjadikarena dengan berfikir bersama, kita berusaha untuk mengakui,
menghargai, sertamenerima keunikan, ketertentuan, dan keutuhan orang lain.
e. Sarana komunikasi dan konsultasi sebagai sarana proses berpikir bersama, diskusi akan menjadi sarana berkomunikasidan berkonsultasi dengan lebih intens dan efektif. Setiap orang akan menemukan pengalaman verbal dan non verbal, pengalaman intelektual dan emosional, sertapengalaman moral dan sosial.
2. Manfaat dan Keuntungan dari Metode Diskusi
a. Membantu peserta untuk tiba kepada pengambilan keputusan yang lebih baik daripada memutuskan sendiri.
b. Peserta tidak terjebak pada jalan pemikiran sendiri, yang kadang salah, penuh prasangka dan sempit, karena dengan diskusi ia mempertimbangkan alasan orang lain.
c. Dengan diskusi timbul percakapan antara pengajaran dan peserta sehingga diharapkan
hasil belajarnya lebih baik.
d. Dengan diskusi memberi motivasi terhadap berpikir dan meningkatkan perhatian kelas.
e. Diskusi membantu mendekatkan/mengeratkan hubungan antara kegiatan kelas ditingkat perhatian.
f. Diskusi merupakan cara belajar yang menyenangkan dan merangsang pengalaman.
. Cara Menangani Situasi Sulit Saat Diskusi
Fasilitasi/fasilitator perlu memahami situasi pelik yang membuat orang bertindak
begitu. karna semua orang sebenarnya ingin bekerjasama,jadi tanganilah keadaan
sulitnya.dalam situasi sulit tetaplah bersikap tenang,memperhatikan karakteristik peserta
dan cobalah mengatasinya,karna sikap tidak tenang membuat fasilitator melakukan
kekeliruan,sehingga membuat keadaan semakin sulit.
E. Cara Menangani Situasi Sulit Saat Diskusi
Fasilitasi/fasilitator perlu memahami situasi pelik yang membuat orang bertindak begitu. karna semua orang sebenarnya ingin bekerjasama,jadi tanganilah keadaan sulitnya.dalam situasi sulit tetaplah bersikap tenang,memperhatikan karakteristik peserta dan cobalah mengatasinya,karna sikap tidak tenang membuat fasilitator melakukan kekeliruan,sehingga membuat keadaan semakin sulit.
KESIMPULAN
Fasilitasi merupakan suatu kegiatan yang menjelasankan pemahan, tindakan, keputusan yang dilakukan seseorang dengan atau bersama orang
lain, juga keterampilan fasilitasi adalah keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berprofesi sebagai fasilitator yang mana keterampilan tersebut melekat pada profesinya sebagai hal proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga terpilih untuk siap diimplementasikan dalam menjalankan tugas sesuai kewenangan yang
dimilikinya.Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat kaitannya dengan belajar memecahkan masalah. Aplikasinya peserta diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah dengan cara bekerjasama dengan kelompoknya, atau didiskusikan bersama. Tujuan yang ingin dicapai dalam diskusi antara lain: peserta saat berfikir sikap demokratis, bisa menghargai perbedaan, dan melatih peserta untuk berfikir dengan renungan yang dalam, serta melatih mereka untuk bersikap bertanggung jawab atas pendapatnya.
Tags
PMI