Bus Rapid Transit Padang: Membangun Masa Depan Mobilitas Urban yang Inklusif


        Bus Trans Padang yang sedang Mengangkut                           Penumpang, Sumber: Kompas.com

PENDAHULUAN
        Kota Padang adalah salah satu Kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat yang secara geografis wilayahnya berbatasan dengan beberapa Kabupaten yaitu sebelah Utara dengan kabupaten Padang Pariaman, kemudian bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Mentawai, dan terakhir bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Solok. Kota Padang mengalami peningkatan trafik lalu lintas signifikan seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi-industri. 
        Meningkatnya kepemilikan kendaraan pribadi berpotensi menimbulkan kemacetan jika kapasitas jalan tidak ditingkatkan. Merespons permasalahan ini, pemerintah Kota Padang meluncurkan inovasi Bus Trans Padang sebagai solusi transportasi publik yang cepat, nyaman, dan berkapasitas besar. Sistem ini menggunakan model Buy The Service dengan pihak ketiga melalui kontrak pemerintah dan pembayaran berdasarkan produksi kilometer untuk meningkatkan kualitas layanan transportasi kota.

PEMBAHASAN
      Bus Rapid Transit (BRT) atau busway adalah sistem transportasi bus berkualitas tinggi yang menawarkan layanan transit cepat, nyaman, dan berbiaya murah untuk mobilitas perkotaan. Sistem ini dilengkapi dengan jalur khusus pejalan kaki, infrastruktur yang memadai, operasi pelayanan yang cepat serta keunggulan dalam pemasaran dan layanan pelanggan. BRT pada dasarnya meniru karakteristik kinerja sistem transportasi kereta api modern namun dengan biaya yang jauh lebih ekonomis, yakni 4-20 kali lebih murah dibanding Light Rail Transit (LRT) dan 10-100 kali lebih murah dari sistem kereta bawah tanah.
       Berdasarkan UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 139, pemerintah pusat dan daerah berkewajiban menjamin ketersediaan angkutan umum untuk layanan transportasi orang dan barang di berbagai wilayah. Saat ini lebih dari 10 kota di Indonesia telah mengembangkan sistem BRT, meskipun hasilnya belum menunjukkan dampak signifikan dalam mengatasi permasalahan transportasi perkotaan. Namun, gagasan membangun BRT di Indonesia dipandang sebagai solusi yang lebih baik dan efisien untuk menyediakan angkutan umum masa depan.
       Trans Padang adalah layanan angkutan massal Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Padang yang mulai beroperasi pada Februari 2014, dengan jumlah 15 unit bus dan jumlah halte 37 unit. Rute Trans Padang adalah Pasar Raya Padang – Lubuk Buaya dengan jarak 33 KM dalam satu trayek dengan halte utama adalah halte Imam Bonjol. Seiring dengan kebutuhan penumpang, halte Trans Padang terus ditambah sehingga halte bus Trans Padang sampai Juni 2015 berjumlah 71 halte. Berhasil atau tidaknya pemerintah dalam mengatasi permasalahan lalu lintas dengan penciptaan sebuah layanan transportasi, sangat bergantung dari kualitas pelayanan yang ditawarkan. Kualitas layanan sangat menentukan antusias masyarakat dalam menggunakan layanan transportasi Trans Padang. Sehingga semakin banyak masyarakat yang menggunakan transportasi umum dan pertumbuhan jumlah pengguna kendaraan pribadi dapat ditekan.
       Bus beroperasi setiap hari mulai dari pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB. Saat ini, Saat ini trans padang memiliki 6 koridor yang aktif beroperasi, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Koridor I
Koridor I beroperasi dengan rute berangkat Imam Bonjol - Batas Kota sedangkan rute pulang Batas Kota – Imam Bonjol.
2. Koridor II
Koridor II beroperasi dengan rute berangkat Imam Bonjol - Teluk Kabung sedangkan rute pulang Teluk Kabung – Imam Bonjol.
3. Koridor III
Koridor III beroperasi dengan rute berangkat Imam Bonjol - ByPass Baiturahmah sedangkan rute pulang Teluk Kabung – Imam Bonjol (Pulang – Pergi melintasi Nanggalo).
4. Koridor IV
Koridor IV beroperasi dengan rute berangkat Pelabuhan Teluk Bayur - Anak Air sedangkan rute pulang Anak Air – Pelabuhan Teluk Bayur.
5. Koridor V
Koridor V beroperasi dengan rute berangkat Imam Bonjol - Indarung sedangkan rute pulang Indarung – Imam Bonjol.
6. Koridor VI
Koridor VI beroperasi dengan rute berangkat Pasar Raya - Universitas Andalas sedangkan rute pulang Universitas Andalas – Pasar Raya.
        Pengoperasian bus Trans Padang sudah direncanakan sejak tahun 2007, tetapi terus tertunda oleh berbagai faktor. Pada tahun 2011, Kementerian Perhubungan menunjuk tiga kota, yakni Padang, Surabaya, dan Makassar, untuk penerapan BRT pada tahun itu, tetapi hal tersebut kembali gagal terealisasi hingga 2012 dan 2013. 
        Bus Trans Padang memiliki kapasitas penumpang sebanyak 40 orang, dengan rincian 20 orang duduk dan 20 orang berdiri dengan pegangan tangan, serta dilengkapi fasilitas tempat duduk prioritas untuk para penumpang lanjut usia, ibu hamil, dan penumpang yang membawa anak serta penumpang yang berkebutuhan khusus. Untuk menentukan tarif atau harga dari tiket Bus Trans Padang mengacu kepada standar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Karcis dapat dibeli di halte dengan tarif sebesar Rp1.500 untuk pelajar dan Rp3.500 untuk umum untuk satu kali perjalanan (flat) jauh atau dekat. Pada tahun 2015, transaksi pembelian tiket Trans Padang sudah bisa dilayani dengan uang elektronik Bank BRI (Brizzi), atau dengan via QR.
       Pengelolaan bus Trans Padang awalnya berada di bawah naungan UPT Trans Padang. Namun, sejak 2021, dialihkan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM). Peralihan tersebut diikuti dengan pengurangan jam operasional Trans Padang yang semula beroperasi dari pukul 06.00 WIB hingga 21.00 WIB menjadi pukul 06.00 WIB hingga 19.00 WIB.
       Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa masih ada ruang untuk peningkatan dalam hal layanan dan efisiensi. Perawatan dan pemeliharaan armada bus serta infrastruktur bus stop yang memadai adalah beberapa hal yang perlu mendapat perhatian lebih. Pemerintah daerah dan pihak terkait harus terus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas layanan dan memastikan bahwa Trans Padang tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat.
      Selain itu, pendekatan yang holistik juga diperlukan dalam menghadapi tantangan transportasi di masa depan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, seperti penggunaan aplikasi mobile untuk memantau jadwal bus secara real-time dan pembayaran online, dapat meningkatkan efisiensi operasional serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna. 
      Dengan demikian, Trans Padang telah membawa dampak yang signifikan bagi Kota Padang. Selain memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi penduduk setempat, Trans Padang juga menjadi salah satu instrumen penting dalam mewujudkan kota yang lebih ramah lingkungan dan inklusif. Melalui upaya bersama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Trans Padang dapat terus menjadi tulang punggung mobilitas kota ini serta menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam mengembangkan transportasi publik yang berkelanjutan.

KESIMPULAN
       Trans Padang sebagai sistem Bus Rapid Transit (BRT) telah memberikan kontribusi signifikan bagi transportasi publik di Kota Padang sejak mulai beroperasi pada Februari 2014. Dengan melayani 6 koridor aktif dan berkembang dari 37 halte menjadi 71 halte, Trans Padang berhasil menyediakan akses transportasi yang terjangkau dengan tarif Rp1.500 untuk pelajar dan Rp3.500 untuk umum. Sistem BRT ini menawarkan solusi ekonomis yang 4-20 kali lebih murah dibanding Light Rail Transit dan 10-100 kali lebih murah dari kereta bawah tanah, sambil tetap memberikan layanan berkualitas tinggi dengan kapasitas 40 penumpang per bus.
      Kehadiran Trans Padang tidak hanya membantu mengurangi kemacetan lalu lintas dan mendukung mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam mewujudkan kota yang ramah lingkungan dan inklusif. Meskipun menghadapi tantangan seperti peralihan pengelolaan ke Perumda PSM pada 2021 yang diikuti pengurangan jam operasional, sistem ini tetap memiliki potensi besar. Untuk masa depan, integrasi teknologi seperti aplikasi mobile dan sistem pembayaran elektronik yang lebih canggih perlu dikembangkan guna meningkatkan kualitas layanan. Dengan dukungan kolaboratif antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, Trans Padang berpotensi menjadi tulang punggung transportasi berkelanjutan dan model inspiratif bagi pengembangan transportasi publik di kota-kota lain di Indonesia.

SUMBER
Wikipedia.com
Kumparan 
Diklatkerja.com
Posmetro Padang 
Vara Mareta Yanela, Suryanef, Kualitas Pelayanan Trans Padang sebagai Sarana Transportasi Publik di Kota Padang, Jurnal of Civic Education, Vo.5, No.3, 2022, Hlm. 339.
Muhammad Raid Naufal, Rahmi Eka Putri, Sistem Klasifikasi Penumpang Bus Trans Padang Berdasarkan Pakaian Menggunakan Metode Image Processing, Journal on Computer Hardware, Signal Processing, Embedded System and Networking, Vol.01, No. 02, 2020, Hlm. 80
Lebih baru Lebih lama