Sang Penemu Bola Lampu Pijar Listrik

Thomas Alva Edison
Berawal dari Kebiasaan Membaca

     Thomas Alva Edison, sang penemu lampu pijar listrik, lahir pada 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika. Dia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara, dengan orangtua Samuel Ogden dan Nancy Elliot. Sejak kecil, Edison memang berbeda dari anak-anak lainnya karena rasa ingin tahunya yang luar biasa besar. Ia bahkan pernah membedah perut hewan dan mencoba mengerami telur ayam untuk memenuhi rasa penasarannya. Di sekolah, Edison sering dianggap aneh karena suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak biasa, seperti "Mengapa ayam berbulu dan manusia tidak?" atau "Bagaimana bulu ayam bisa menempel di tubuhnya?" Gurunya bahkan menganggapnya idiot karena prestasinya buruk. 
    Akhirnya, dia dikeluarkan dari sekolah karena para guru kewalahan menghadapinya. Beruntung, ibunya Nancy, yang dulunya seorang guru, mengambil alih pendidikannya di rumah. Nancy mengajarinya membaca, menulis, dan berhitung. Dia juga memperkenalkan Edison pada karya-karya penulis besar seperti William Shakespeare dan Charles Dickens. Setelah bisa membaca, Edison menjadi sangat haus akan pengetahuan. Ia membaca berbagai macam buku, mulai dari ensiklopedi hingga buku-buku ilmiah seperti karya Newton.
    Kegemaran membacanya membawa Edison pada ketertarikan terhadap sains. Ia membangun laboratorium sederhana di ruang bawah tanah rumahnya. Untuk mendapatkan uang bagi eksperimennya, Edison berjualan koran dan permen di kereta api. Ia bahkan membuat laboratorium kecil di gerbong terakhir kereta dan menerbitkan korannya sendiri bernama Weekly Herald, yang berisi cerita kehidupan di atas kereta. Meski laboratorium keretanya pernah meledak dan dia diusir oleh kondektur, semangat Edison tidak pernah padam. Sebelum menemukan lampu pijar, dia sudah menciptakan beberapa penemuan seperti telegraf primitif, electric vote recorder, dan gramofon.
     Tahun 1877 menjadi awal perjalanan Edison menciptakan lampu pijar. Ia ingin menemukan sesuatu yang tidak terbakar saat dialiri listrik. Perjalanan ini penuh tantangan: istrinya meninggal, laboratoriumnya terbakar, sulit mendapatkan pinjaman uang, dan mengalami ratusan kali kegagalan. Namun Edison pantang menyerah. Akhirnya, pada percobaan yang keseribu, usahanya membuahkan hasil. Tanggal 21 Oktober 1879 tercatat dalam sejarah sebagai hari kelahiran lampu pijar listrik pertama di dunia. Berkat kegigihan Edison yang tidak menyerah meski menghadapi berbagai rintangan, dunia kita sekarang bisa terang benderang.

By : Erlina Simamora
Sumber Bacaan : Is it Bad or Good Habits


Lebih baru Lebih lama